INDONESIA HARUS MENJADI BASIS
PRODUKSI PANGAN
WE.CO.ID - Menteri Koordinator
Perekonomian RI, Hatta Rajasa mengemukakan, Indonesia harus menjadi basis
produksi pangan di kawasan ASEAN menghadapi pasar bebas ASEAN yang akan
diberlakukan pada 2015.
"Tidak ada kata lain, harus siap karena hal itu akan terjadi oleh sebab itu Indonesia harus menjadi basis produksi pangan bukan pasar negara lain," kata Hatta di Bukittinggi, Senin. Ia mengatakan hal itu, pada acara rapat koordinasi pendahuluan tentang pangan dihadiri sejumlah menteri terkait dan 16 gubernur, 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) serta pejabat eselon I Kementerian Pertanian RI di Balai Kota Bukittinggi.
"Tidak ada kata lain, harus siap karena hal itu akan terjadi oleh sebab itu Indonesia harus menjadi basis produksi pangan bukan pasar negara lain," kata Hatta di Bukittinggi, Senin. Ia mengatakan hal itu, pada acara rapat koordinasi pendahuluan tentang pangan dihadiri sejumlah menteri terkait dan 16 gubernur, 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) serta pejabat eselon I Kementerian Pertanian RI di Balai Kota Bukittinggi.
Hatta menyebutkan,
dalam rapat koordinasi bersama sejumlah kementerian dan pihak terkait membahas
peningkatan produksi lima bahan pangan pokok yaitu beras, gula, jagung, kedelai
dan daging sapi. Khusus kedelai ditargetkan akan ada penambahan
produksi sebesar 500 ribu ton pada 2014 guna mengurangi impor, katanya.
Hal itu dapat dicapai dengan penambahan lahan baru seluas 155 ribu hektare dari kawasan transmigrasi dan 196 ribu hektare dari kawasan non-transmigrasi. Selain itu, juga dibahas penanaman kembali sejumlah kawasan perkebunan yang dinilai sudah tidak produktif menggunakan bibit unggul. Kemudian, diputuskan Kementerian Kehutanan RI, melepas 307 ribu hektare lahan di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah yang akan diperuntukan untuk sawah dan karet rakyat.
Menurut dia, upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN 2015 adalah meningkatkan daya tahan.
Hal itu dapat dicapai dengan penambahan lahan baru seluas 155 ribu hektare dari kawasan transmigrasi dan 196 ribu hektare dari kawasan non-transmigrasi. Selain itu, juga dibahas penanaman kembali sejumlah kawasan perkebunan yang dinilai sudah tidak produktif menggunakan bibit unggul. Kemudian, diputuskan Kementerian Kehutanan RI, melepas 307 ribu hektare lahan di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah yang akan diperuntukan untuk sawah dan karet rakyat.
Menurut dia, upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN 2015 adalah meningkatkan daya tahan.
Tanggapan:
Indonesia memang merupakan Negara yang memiliki
tanah yang subur, banyak tanaman yang dapat ditanam dengan mudah di Indonesia.
Sudah semestinya Indonesia menjadi negara penghasil bahan pangan seperti beras,
gula, jagung, kedelai. Serta luasnya lahan yang dapat dipakai untuk peternakan
sangat baik dan sudah sepantasnya juga Indonesia menjadi pengekspor daging
sapi. Dalam kasus ini kementrian perekonomian Indonesia harus mampu mengatur
dan menjalankan sistem yang benar agar Indonesia tetap bisa memproduksi bahan
pangan tersebut. Cara yang di gunakan dengan membuat lahan baru untuk pertanian
tentu sangat bagus tetapi harus efektif, dengan kata lain jangan menghancurkan
lahan yang tidak semestinya untuk dijadikan pertanian dan justru malah membuat
ekosistem lahan menjadi rusak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar