Selasa, 24 Desember 2013

Tulisan 13



Kementerian Perdagangan permudah barang impor masuk Indonesia


Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi mengakui, beberapa waktu ke depan nilai tukar Rupiah belum akan menunjukkan keperkasaannya terhadap dolar Amerika (USD). Ini sebagai dampak turunan dari kebijakan bank sentral AS yakni The Fed soal pengurangan stimulus yang bakal dijalankan mulai Januari 2014.

Pelemahan Rupiah berbuntut panjang. Melemahnya Rupiah akan diikuti naiknya harga barang impor di Indonesia. Namun Bayu mengklaim punya banyak cara agar gejolak harga tidak terjadi.

"Kita menekan imported inflation atau inflasi karena barang-barang kebutuhan pokok yang masih impor. Cara utama dengan meminimumkan semua biaya kerumitan yang tidak perlu," ucap Bayu di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (20/12).

Bayu berjanji akan selalu menyederhanakan dan mempermudah prosedur pemasukan barang impor. Besarnya biaya perdagangan karena distribusi akan diminimalkan, namun tidak dihilangkan.

"Kalau dibandingkan beberapa waktu lalu depresiasi cukup besar. Kita tidak bisa hilangkan. Hambatan-hambatan kita hilangkan sedini mungkin," jelasnya.

Dengan kebijakan ini, Bayu sangat yakin Indonesia akan mampu melewati dampak kebijakan tappering off Amerika beberapa waktu lalu. "Kita bisa lebih yakin menghadapi tappering off," tutupnya.

Sumber: http://www.merdeka.com/uang/kementerian-perdagangan-permudah-barang-impor-masuk-indonesia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar