Jumat, 27 Desember 2013

Tulisan 16



Kebutuhan rumah masih tinggi buat BTN pede hadapi 2014


Meski tahun depan diproyeksi masih terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) optimis kredit properti masih akan tumbuh meski melambat.

Direktur Utama BTN Maryono mengungkapkan, optimisme ini dilandasi oleh masih kurangnya unit rumah atau backlog sebanyak 15 juta unit.

Menurut Maryono, permintaan akan rumah masih tinggi lantaran produk domestik bruto (PDB) atau income per kapita masyarakat Indonesia terus meningkat. Selain itu, jumlah penduduk Indonesia dengan usia produktif masih tinggi.

"Dengan potensi itu, memberikan suatu sinyal positif," kata Maryono di Kantor Pusat BTN, Jakarta, Jumat (28/12).

Aturan Bank Indonesia mengenai adanya pembatasan besaran loan to value (LTV) serta kredit inden, menurut Maryono, tidak berdampak negatif terhadap pertumbuhan kredit properti. Aturan tersebut, lanjutnya, justru memberi sinyal positif bagi pertumbuhan properti jangka panjang.

Oleh sebab itu, Maryono memproyeksi aset BTN masih akan bertumbuh di kisaran 18 persen dengan target laba sebesar Rp 2 triliun. Laba ditarget bertumbuh sebesar 18 persen dan dana pihak ketiga (DPK) diperkirakan akan mengalami pertumbuhan hingga 20 persen. Untuk tabungan, BTN menargetkan pertumbuhan mencapai 22 persen tahun depan.

Angka ini, lebih rendah dibandingkan dengan capaian BTN tahun 2013 ini, di mana pertumbuhan kredit berada di kisaran 22-23 persen. Untuk DPK, BTN berhasil tumbuh di kisaran 17-18 persen. Untuk laba tahun 2013, BTN berhasil meraih laba sesuai target yakni sebesar Rp 1,5 triliun-Rp 1,7 triliun.

Sumber: http://www.merdeka.com/uang/kebutuhan-rumah-masih-tinggi-buat-btn-pede-hadapi-2014.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar